Iss Wave – Peluang bisnis properti saat pandemi memang cukup menjanjikan, meski tahun 2021 masih penuh dengan momen tidak menguntungkan seperti pandemi.
Mengapa masih menguntungkan?
Pertama karena kebutuhan hunian masih terbilang tinggi di masa pandemi. Ambil contoh pada Maret 2020, misalnya, penjualan hunian melonjak tinggi hingga Rp 4,07 miliar, menurut data Detik.com.
Kedua di tengah kondisi dimana masyarakat pasti mengerem pengeluaran untuk investasi, pengembang properti justru punya kesempatan untuk memberikan berbagai macam promo seperti keringanan pembiayaan, subsidi DP, dan berbagai promo lainnya.
Jadi baik bagi investor maupun bagi konsumen, sektor properti jelas masih jadi lahan basah yang menjanjikan kapitalisasi modal tinggi. Apalagi kondisi pandemi perlahan-lahan mulai menjanjikan perbaikan, seiring dengan diumulainya vaksinasi oleh pemerintah.
Peluang bisnis properti 2021
Konon saat ini banyak pemilik properti yang melepas atau menjual aset propertinya, dengan alasan BU alias Butuh Uang.
Investor bisa memanfaatkan peluang tersebut untuk membeli aset properti yang dijual dengan harga yang lebih rendah. Meningkatnya pasokan properti tentu membuat harga properti mengalami penurunan.
Di titik itu, investor bisa melakukan tindakan, misalnya membeli properti untuk dijadikan investasi. Jadi di masa depan keuntungan yang potensial didapatkan rasanya bisa cukup besar.
Lantas apa saja peluang lain dari sektor properti yang bisa Anda manfaatkan untuk mengembangkan bisnis?
Menjadi pengembang atau developer properti
Seorang pengembang properti biasanya memiliki pengetahuan dalam bidang-bidang yang terkait dengan real estate developer. Potensi menjadi seorang pengembang tetap ada karena pasar properti dipenuhi oleh permintaan yang menginginkan hunian dengan harga di bawah Rp 1 miliar.
Namun ketika berniat menjadi pengembang, Anda setidaknya harus menguasai berbagai macam keahlian, termasuk konstruksi, pemasaran, aspek legal, dan analisis terhadap lahan potensial untuk dikembangkan jadi properti produktif.
Penyewaan properti
Cara kedua untuk terjun di bidang properti adalah mengalihkan properti yang sudah dibeli menjadi properti produktif. Tentu saja bentuk properti produktif ada berbagai macam. Salah satunya adalah rumah kontrakan.
Dengan kata lain, kalau Anda memiliki banyak properti produktif, Anda bisa menyewakannya kepada pihak lain. Lalu dari cara seperti itu Anda bisa mendapat penghasilan pasif dalam jangka waktu tertentu. Tidak cuma rumah. Anda bisa menyewakan ruko milik Anda.
Kalau mau Anda bisa bekerjasama dengan agen spesialis properti, tergantung keahliaan yang dimiliki agen properti yang mau Anda ajak kerjasama.
Kalau perkaranya adalah Anda berkeinginan menyewakan properti yang Anda miliki, maka carilah agen yang memiliki spesialisasi di bidang tersebut.
Setidaknya ada 2 keuntungan sekaligus yang bisa diperoleh ketika berbisnis properti, yakni kenaikan harga properti setiap tahun, serta keuntungan dari hasil sewa.
Yang harus dilakukan sebelum terjun ke bisnis properti
Anda bisa mempelajari beberapa hal berikut ini sebelum memanfaatkan peluang bisnis properti:
- Biaya promosi pasti diperlukan
Biaya promosi atau iklan pasti perlu dikeluarkan oleh setiap orang yang ingin terjun ke bisnis properti. Anda bisa beriklan lewat banyak saluran, entah lewat surat kabar maupun lewat saluran digital.
- Alokasi biaya asuransi
Biaya asuransi diperlukan guna menjaga properti dari penurunan nilai akibat peristiwa tertentu seperti bencana maupun kerugian yang diakibatkan hal-hal lain seperti kebakaran, gempa bumi dan lain sebagainya.
- Pengenaan pajak
Biaya pajak perlu dipertimbangkan sebagai komponen pengeluaran yang harus dipersiapkan sebelum terjun ke bisnis properti.
- Diperlukan biaya pemeliharaan
Biaya pemeliharaan perlu dikeluarkan, termasuk memperbarui properti dengan mengecatnya, merenovasi bagian yang sudah rusak, dan lain sebagainya.
Jadi mesti properti tetap jadi bisnis yang potensial di 2021, ada berbagai aspek penting terkait bisnis yang harus diperhatikan baik-baik. Sudah siap berbisnis properti?